ll
Preeklampsia berat:
Eklampsia:
Preeklampsia berat:
Eklampsia:
nadi cepat, lemah (lebih dari
110 x/mnt)
tekanan darah menurun (sistolik
< 90 mmHg)
pucat
berkeringat/ kulit lembab,
dingin
nafas cepat (lebih dari 30
x/mnt)
cemas, bingung, atau tidak
sadar
produksi urine sedikit ( <30
ml/ jam)
BAB I
PENDAHULUAN
Kebidanan sebagai salah satu bentuk pelayanan
professional merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya
pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Selain itu pelayanan kebidanan
merupakan salah satu factor penentu baik buruknya mutu dan citra rumah sakit,
oleh karenanya kualitas pelayanan kebidanan perlu dipertahankan dan
ditingkatkan seoptimal mungkin.
Ciri – cirri mutu asuhan kebidanan yang baik antara lain
(1) memenuhi standar profesi yang ditetapkan, (2) sumber daya untuk pelayanan
asuhan kebidanan dimanfaatkan secara wajar, efisien & efektif, (3) aman
bagi pasien dan tenaga kebidanan sebagai pemberi jasa pelayanan, (4) memuaskan
bagi pasien dan tenaga kebidanan serta (5) aspek social, ekonomi, budaya,
agama, etika & tata nilai masyarakat diperhatikan dan dihormati.
Di samping itu persyaratan untuk meningkatkan mutu
asuhan kebidanan antara lain : (1) Pimpinan yang peduli dan mendukung (2) Ada
kesadaran bahwa mutu harus ditingkatkan (Standar mutu), (3) Tenaga kebidanan disiapkan
melalui upaya peningkatan pengetahuan, sikap & ketrampilan dengan cara
diadakan program diklat, (4) Sarana & perlengkapan dan lingkungan yang
mendukung serta (5) Tersedia dan diterapkannya Standar Asuhan Kebidanan.
Berdasarkan kerangka berpikir tersebut di atas, maka
disusunlah Standar Asuhan Kebidanan dan secara resmi Standar Asuhan Kebidanan
diberlakukan untuk diterapak di RSI Mabarrot MWC NU Bungah Gresik. Ini berarti
bahwa seluruh tenaga kebidanan di RSI Mabarrot MWC NU Bungah dalam memberikan
asuhan kebidanan, harus berpedoman kepada Standar Asuhan Kebidanan.
BAB II
ASUHAN KEBIDANAN
- Dx: PERDARAHAN PASCA PERSALINAN
a)
Pengertian: perdarahan
pervaginam yang melebihi 500 ml setelah bersalin
b)
Data:
ü DS: pasien mengatakan terasa mengeluarkan darah banyak dan badan
terasa lemes
ü DO: perdarahan pervaginam >500 cc
c)
Intervensi:
·
Mintalah bantuan. Segera
mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan fasilitas gawat darurat
·
Lakukan pemeriksaan secara
cepat keadaan ibu termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, pernafasan, dan
seluruh tubuh)
·
Jika dicurigai adanya syok
segera lakukan tindakan terapi syok, meliputi:
o
Baringkan miring ke kiri
o
Naikkan kedua kaki untuk
meningkatkan aliran darah kejantung
o
Pasang infus menggunakan jarum
ukuran besar (ukuran 16 atau 18) berikan cairan RL/ NS infuskan 1L dalam 15-20
menit, jika memungkinkan infus 2L dalam waktu 1 jampertama, kemudian teruskan
ke 125cc/jam
·
Pastikan bahwa kontraksi uterus
baik, lakukan pijatan uterus untk mengeluarkan bekuan darah, berikan 10 unit oksitosin
i.m
·
Lakukan kateterisasi dan pantau
cairan keluar masuk
·
Periksa kelengkapan plasenta
·
Periksa kemungkinan robekan
serviks, vagina, dan perineum
·
Jika perdarahan berlangsung,
lakukan uji beku darah
·
Setelah perdarahan teratasi (24
jam setelah perdarahan berhenti) periksa kadar haemoglobin;
Jika Hb kurang dari 7 gr/dl atau hematokrit kurang dari 20% (anemia
berat)
·
Beri sulfas ferrosus 600mg atau
ferrous fumarat 120mg ditambah asam folat 400mg per oral sekali sehari selama 6
bulan
·
Jika Hb 7-11 gr/dl beri sulfas
ferrosus 600mg atau ferrosus 60mg ditambah asam folat 400mg pr oral sekali
sehari selama 6 bulan
- Dx: PROLAPSUS TALI PUSAT
a)
Pengertian: tali pusat
terkemuka (diketahui saat ketuban masih utuh) dan tali pusat menumbung (ketuban
sudah pecah)
b)
Data:
ü
DS: ibu mengatakan ada sesuatu
yang akan keluar dari vagina
ü
DO: - teraba tali pusat
(berdenyut/ tidak)
-nampak tali pusat menjulur keluar vulva
-DJJ memburuk setelah ketuban pecah
c)
Tujuan: mencegah bahaya yang
mengancam kehidupan janin
d)
Intervensi:
1.
Tali pusat berdenyut
·
Beri oksigen 4-6 liter per
menit
·
Posisi ibu trendelenburg
·
Diagnosis tahapan persalinan
melalui pemeriksaan dalam segera
·
Jika ibu pada persalinan kala
satu
o
Dengan sarung tangan DTT
masukkan tangan dalam vagina dan bagian terendah janin segera didorong keatas
sehingga tahanan pada tali pusat dapat dikurangi
o
Tangan lain menahan bagian
terendah disupra pubis dan evaluasi keberhasilan reposisi
o
Jika bagian terbawah janin
telah terpegang dengan kuat diatas panggul keluarkan tangan dari vagina
o
Letakkan tangan tetap diatas
abdomen sampai dilakukan SC
·
Jika ibu pada persalinan kala
dua
o
Pda presentasi kepala segera
dilakukan dengan vakum ekstraksi
o
Jika presentasi bokong segera
lakukan ekstraksi bokong atau kaki
o
Jika letak lintang segera
lakukan SC
o
Siapkan resusitasi neonatus
- Tali pusat tak berdenyut
·
Jika ibu pada persalinan kala
dua
o
Presentasi kepala lakukan
persalinan dengan ekstraksi vakum
o
Presentasi bokong segera
lakukan ekstraksi bokong atau kaki
o
Letak lintang segera lakukan SC
o
Siapkan resusitasi neonates
- Dx: INVERSI UTERUS
- Pengertian:bagian dalam uterus menjadi diluar saat melahirkan plasenta
- Data:
ü DS: ibu mengatakan merasa kesakitan
ü DO: -uterus tidak teraba
-ligamen vagina terisi massa
-perdarahan
-nyeri sedikit/ berat
-syok/ pucat
- Intervensi:
1.
jika ibu merasa kesakitan
berika petidhin 1 mg/ kg BB (tapi janga lebih dari 100 mg) I.M atau I.V secara
perlahan atau berikan morfin 0,1 mg/ kg BB I.M. Catatan: janagn berikan
oksitosin sampai inverse telah direposisi
2.
jika perdarahan berlanjut,
lakukan uji pembekuan darah dengan menggunakan uji pembekuan darah sederhana
3.
berikan antibiotic profilaksis
dosis tunggal setelah mereposisi uterus
ü ampicillin 2 gr I.V + metronidazol 500 mg I.V atau
ü sefazolin 1 gr I.V + metronidazol 500 mg I.V
4.
jika terdapat tanda-tanda infeksi
(demam, secret vagina yang berbau) berikan antibiotic untuk metritis
5.
jika dicurigai terjadi necrosis
lakukan hysterectomy vaginal
- Dx: ROBEKAN SERVIKS, VAGINA DAN PERINEUM
- Pengertian:robekan jalan lahir yang terjadi pada serviks, vagina dan perineum yang menyebabkan perdarahan pasca persalinan
- Data:
ü DS: ibu mengatakan darah terasa mengalir dari vgina
ü DO: -perdarahan segar
-darah segar mengalir segera setelah bayi lahir
-uterus berkontraksi dengan baik
-placenta lengkap
- Intervensi:
1.
periksalah dengan seksama dan
perbaiki robekan pada serviks atau vagina dan perineum
2.
lakukan uji pembekuan darah
sederhana jika perdarahan terus berlangsung
- Dx: PERSALINAN LAMA
- Pengertian:
Ø Fase laten lebih dari 8 jam
Ø Persalina telah berlangsung 12 jam atau lebih tanpa kelahiran bayi
Ø Dilatasi serviks tekanan garis waspada pada partograf
- Tujuan: melakukan penatalaksanaan dengan tepat dan mencegah tanda-tanda infeksi
- Penanganan umum:
1.
nilai dengan segera keadaan
umum ibu hamil dan janin termasuk tanda vital dan tingkat dehidrasinya
2.
kaji kembali partograf dan
tentukan apakah pasien berada dalam persalinan, nilai frekuensi dan lamanya his
3.
perbaiki keadaan umum
4.
berikan analgesik
- Penanganan khusus:
1.
belum inpartu (false labor).
Periksa apakah ada infeksi saluran kemih atau ketuban pecah
2.
fase laten memanjang (prolonged
latent phase)
Ø jika ada kemajuan dalam pendataran dan pembukaan serviks, lakukan
amniotomi dan induksi persalinan dengan oksitosin
Ø jika didapatkan tanda-tanda infeksi lakukan akselerasi persalinan
dengan oksitosin
Ø berikan antibiotic
3. fase akhir memanjang
Ø pecahkan ketuban
Ø nilai his
Ø lakukan penanganan umum yang akan memperbaiki his dan mempercepat
persalinan
4. kala II memanjang
Ø jika mal presentasi dan tanda obstruksi bias disingkirkan beri
infuse oksitosin
Ø jika tidak ada penurunan kepala maka dilakukan SC
- Dx: PREEKLAMPSIA BERAT DAN EKLAMPSIA
- Pengertian:

·
Tekanan diastolic >110 mmHg
pada kehamilan > 20 minggu
·
Proteinuria >+++

·
Kejang
·
Tekanan diastolic > 90 mmHg
pada kehamilan > 20 minggu
·
Proteinuria >+++
- Data:

ü DS:ibu mengeluh kepala terasa pusing, pandangan kabur, kaki dan
tanga bengkak
ü DO:TD: >160/110
-Oedema tangan +/+
-Oedema kaki +/+

ü DS: -
ü DO: kesadaran menurun, kejang
- Intervensi:
Penanganan umun eklampsia:
1.
observasi TTV
2.
anjurkan Px untuk bedrest dan
miringkan kekiri
3.
observasi DJJ
4.
observasi intake dan output
5.
kolaborasi untuk:
a)
terapi antihypertensi
b)
pemberian cairan infuse
c)
cek lab untuk menentukan ada/
tidaknya proteinuria
d)
kemungkina terminasi kehamilan
- Dx: DISTOSIA BAHU
- Pengertian:
- Data:
- Intervensi:
- Dx: PERDARAHAN PASCA PERSALINAN TERTUNDA (SEKUNDER)
- Pengertian:perdarahan lebih 24 jam setelah persalinan
- Data:
ü DS: ibu mengatakan mengalami pendarahan setelah satu hari sesudah
persalinan
ü DO:
-perdarahan banyak pada jalan lahir
-pada pemerisaan inspekulo terdapat dilatasi servik atau servik yang
masih menutup
- Intervensi:
1.
jika terjadi anemia berat Hb
kurang dari 8 gr/dl atau hematokrit kurang dari 20%. Siapkan tranfusi. Berikan
tablet besi oral dan asam folat.
2.
jika terdapat tanda-tanda
infeksi (demam, secret vagina berbau) berikan antibiotic untuk metritis
3.
berikan oksitosin
4.
jika servik masih dilatasi
evakuasi uterus untuk mengeluarkan sisa plasenta
5.
jika servik tidak dilatasi,
evakuasi uterus untuk mengeluarkan sisa plasenta
6.
pada kasus yang lebih jarang
jika perdarahan terus berlanjut pikirkan kemungkinan untuk melakukan ligasi
ateri uterine dan utero-ovarika atau hysterectomy
7.
lakukan pemeriksaan histology
dari jaringan-jaringan hasil curret atau hysterectomy jika memungkinkan, untuk
menyingkirkan penyakit trofoblas ganas
- Dx: RETENSIO PLASENTA
- Pengertian: plasenta belum lahir setelah 30 menit
- Data:
ü DS: ibu mengatakan ari-arinya belum keluar padahal sudah lebih dari
30 menit
ü DO:
-
plasenta belum lahir setelah 30
menit
-
uterus berkontraksi keras
- Intervensi:
1.
jika plasenta terlihat dalam
vagina mintalah ibu untuk mengejan. Jika anda dapat merasakan plasenta dalam
vagina keluarkan plasenta tersebut
2.
pastikan kandung sudah kosong.
Jika diperlukan lakukan kateterisasi
3.
jika plasenta belum keluar
berikan oksitosin 30 unit I.M jika belum dilakukan penanganan aktif kala tiga
4.
jika plasenta belum dilahirkan
setelah pemberian oksitosin dan uterus terasa berkontraksi lakukan penarikan
tali pusat terkendali
5.
jika traksi tali pusat belum
berhasil, cobalah untuk melakukan pengeluaran plasenta secara manual
6.
jika perdarahan terus
berlangsung lakukan uji pembekuan darah sederhana
7.
jika terdapat tanda-tanda
infeksi berikan antibiotic untuk metritis
- Dx: ATONIA UTERI
- Pengertian:uterus gagal berkontraksi dengan baik setelah persalinan
- Data:
ü DS: ibu mengatakan terasa mengeluarkan darah yang banyak dari vagina
ü DO:
-
perdarahan pervaginam
-
konsistensi rahim lunak
-
fundus uteri turun
-
terdapat tanda-tanda syok:







- Intervensi:
1.
teruskan pemijatan uterus
2.
oksitosin dapat diberikan
bersamaan atau berurutan
3.
kenali dan tegakkan diagnosis
kerja athonia uteri
4.
antisipasi dini akan kebutuhan
darah dan lakukan tranfusi sesuai kebutuhan
5.
jika perdarahan terus
berlangsung
-
pastikan plasenta lahir lengkap
-
jika terdapat tanda-tanda sisa plasenta,
keluarkan sisa plasenta tersebut
-
lakukan uji pembekuan darah
sederhana
6.
jika perdarahan terus
berlangsung dan semua tindakan telah dlakukan
-
kompresi bimanual interna
-
kompresi aorta abdominalis
7.
jika perdarahan terus
berlangsung setelah dilakukan kompresi
-
lakukan ligasi arteri uterine
dan ovarika
-
lakukan hysterectomy jika
terjadi perdarahan yang mengancam jiwa setelah dilakukan ligasi
- Dx: SISA PLASENTA
- Pengertian:plasenta atau sebagian selaput (mengandungg pembuluh darah) tidak lengkap
- Data:
ü DS: ibu mengatakan perut terasa mules dan perdarahan terasa mengalir
ü DO:
-
sebagian selaput tidak lengkap
-
perdarahan segera
-
uterus berkontraksi tetapi
fundus uteri tidak berkontraksi
- Intervensi:
1.
raba bagian uterus untuk
mencari sisa plasenta. Eksplorasi manual uterus menggunakan teknik yang serupa
dengan teknik yang digunakan untuk mengeluarkan plasenta yang tidak keluar
2.
keluarkan sisa plasenta dengan
tangan, cunam ovum, atau curret besar
3.
jika perdarahan berlanjut
lakukan uji pembekuan darah dengan melakukan uji pembekuan sederhana
- Dx: PREEKLAMPSIA RINGAN
- Pengertian:tekanan diastolic 90-110 mmHg (pengukuran berjarak 4 jam) pada kehamilann >20 minggu, proteinuria >++
- Data:
ü DS: Px mengatakan kepala terasa pusing
ü DO:
-
oedema +/+
-
TD 140/ 110 mmHg
- Intervensi:
A.
Kehamilan kurang dari 37 minggu
1.
pantau tekanan darah, urin
(untuk proteinuria), refleks dan kondisi janin
2.
konseling pasien dan
keluarganya tentang tanda-tanda bahaya preeklampsia dan eklampsia
3.
lebih banyak istirahat
4.
diet biasa (tidak perlu rendah
garam)
5.
tidak perlu diberi obat-obatan
6.
jika rawat jalan tidak mungkin,
rawat dirumah sakit
B.
Kehamilan lebih dari 37 minggu
1.
jika serviks matang, pecahkan
ketuban dan induksi persalinan dengan oksitosin atau prostaglandin
2.
jika serviks belum matang,
lakukan pematangan dengan prostaglandin atau kateter Foley atau lakukan SC
Assalamualaikum. Saya mengundang bapak/ibu/saudara anggota jam'iyah NU untuk kirim KABAR SINGKAT melalui SMS ke 08123064028. KABAR SINGKAT warga NU akan kami muat di koran HARIAN BANGSA. Misalnmya: Mengundang jamaah NU Desa Kebonagung Gresik hadir di acara Syukuran Haji di rumah H Makmun, hari Sabtu (19/10). [H Makmur, Ketua MWC] Oke? Ndak sulit kan? Ini demi semarakkan jam'iyyah NU kan? Saya tunggu SMS-nya. [abdurrahman ubaidah]
BalasHapus